Cari Blog Ini

Kamis, 04 November 2010

>>KAJIAN ILMU BIOLOGI DAN BEBERAPA ASPEK PERKEMBANGANNYA

Disusun oleh :
1. Mohammad Emsa Arifin 100311400727
2. Uun Hariyanti 100311400746
3. Prilyana Mukti Wirayanti 100311400726
4. Afin Nur Latifa 100311400759
5. Tur Maudah 100311400752



Jurusan Matematika
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
September 2010


KATA PENGANTAR


Puji syukur penulis panjatkan atas rahmat Allah SWT sehingga makalah ini dapat selesai pada waktunya.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah ilmu kealaman dasar dengan tema biologi dan perkembangannya, asal usul kehidupan, perbedaan makhluk hidup dengan benda mati dan teori evolusi. Sesuai dengan tema yang diberikan makalah ini mengulas tentang perkembangan-perkembangan pada ilmu biologi dan berbagai hal lain yang mendukungnya. Dengan keterbatasan literatur penulis mencoba untuk menyusun makalah dengan sebaik mungkin.
Tak lupa penulis ucapkan terima kasih pada semua yang telah membantu terselesaikannya makalah ini. Penulis menyadari kalau makalah ini jauh dari sempurna oleh karena itu kritik yang membangun penulis harapkan untuk penulisan selanjutnya yang lebih baik.



Malang, 6 September 2010
Penulis








BAB I
PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan, dewasa ini semakin banyak penemuan-penemuan mutakhir dalam berbagai aspek ilmu pengetahuan. Berbagai upaya telah dilakukan dalam mengembangkannya sebagai bahan untuk menjawab perkembangan zaman yang semakin global. Biologi sebagai bagian dari ilmu pengetahuan alam merupakan salah satu ilmu pengetahuan yang mengalami perkembangan yang sangat pesat.
Di dalam ilmu biologi, kita mengkaji hal-hal yang berhubungan dengan makhluk hidup dan segala sesuatu yang ada di sekitarnya. Sebelum makhluk hidup itu terbentuk pasti ada beberapa sistem penyusunnya. Sebagian besar dari penyusun makhluk hidup ini memiliki sistem yang sangat detail sehingga perlu adanya penguraian yang lebih mendalam.
Aristoteles berpendapat bahwa makhluk hidup berasal dari benda mati. Pendapat itu dikenal dengan teori abiogenesis atau teori generation spontanea.
Teori ini gugur karena pada abad ke-17, Antonie van Leeuwenhoek berhasil membuat mikroskop. Penemuan mikroskop inilah yang mengawali berbagai macam percobaan untuk menguji teori-teori abiogenesis.
Leeuwenhoek mencoba mengamati air rendaman jerami dengan menggunakan mikroskop temuannya. Ternyata terlihat bahwa di dalam setetes air rendaman jerami tersebut terdapat benda-benda aneh yang sangat renik.
Apakah makhluk hidup itu timbul dari benda-benda yang membusuk ataukah pembusukan itu timbul dari adanya makhluk hidup?
Persoalan itu menjadi teka-teki yang sangat ramai dipertentangkan. Masalah ini dapat didekati dengan cara-cara penelitia yang tepat.
Beberapa ahli telah melakukan berbagai usaha untuk mengadakan penelitian terhadap pandangan generation spontanea, diantaranya Lazzaro Spallanzani, berkebangsaan Italia, Fransisco Redi juga berkebangsaan Italia , dan Louis Pasteur berkebangsaan Perancis.
Dilihat dari aspek yang dipelajari, biologi memberikan banyak ruang bagi para ahli untuk melakukan berbagai riset untuk menemukan hal-hal baru yang sebenarnya itu semua terjadi di sekitar kita. Hal ini dilakukan untuk mengatasi berbagai permasalahan yang muncul dalam kehidupan dan dalam rangka memudahkan manusia untuk melakukan berbagai aktivitasnya
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang ada dalam biologi dan perkembangannya?
2. Bagaimana asal usul kehidupan?
3. Apa perbedaan makhluk hidup dengan benda mati?
4. Teori apa saja yang mendukung adanya evolusi ?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Mengetahui perkembangan pada makhluk hidup khususnya yang terjadi pada manusia.
2. Mengetahui asal usul kehidupan yang terjadi di bumi.
3. Memberikan penjelasan mengenai perbedaan antara makhluk hidup dengan benda mati secara detail.
4. Menambah pengetahuan mengenai konsep evolusi yang sampai sekarang masih menjadi perbincangan yang hangat dalam dunia science.

BAB II
PEMBAHASAN


2.1 Biologi dan Perkembangannya
Makhluk hidup disebut juga organisme yang meliputi manusia, hewan dan tumbuhan serta jasad renik. Ilmu yang mempelajari seluk beluk makhluk hidup disebut biologi.
Biologi sebagai salah satu cabang ilmu pengetahuan alam mengalami berbagai perkembangan. Biologi bercabang menjadi ilmu-ilmu yang bersifat khusus sesuai dengan bahan kajiannya.
Cabang-cabang Biologi
Cabang Ilmu Biologi Hal-hal yang dikaji
Anatomi
Botani
Ekologi

Embriologi

Endokrinologi
Entomologi
Evolusi
Fisiologi

Genetika

Higienis

Mikologi
Mikrobiologi
Morfologi
Paleontologi
Parasitologi

Patologi
Sanitasi

Virologi
Zoologi Struktur tubuh makhluk hidup.
Tumbuhan dan kehidupan tumbuhan.
Hubungan timbal balik antara makhluk hidup dan lingkungannya.
Mempelajari tentang perkembangan embrio sampai lahir.
Mempelajari tentang hormon.
Mempelajari tentang serangga.
Perkembangan makhluk hidup dari waktu ke waktu.
Proses-proses dan kegiatan-kegiatan yang terjadi di dalam makhluk hidup.
Cara pewarisan sifat-sifat individu kepada keturunannya.
Mempelajari tentang pemeliharaan kesehatan organisme.
Mempelajari tentang jamur.
Kehidupan mikroorganisme.
Bentuk luar tubuh makhluk hidup.
Kehidupan masa lampau ditinjau dari fosil-fosilnya.
Kehidupan parasit dan pengaruh terhadap makhluk hidup.
Perihal berbagai penyakit.
Mempelajari tentang pengelolaan kesehatan melalui kebersihan lingkungan.
Virus dan pengaruhnya terhadap makhluk hidup.
Kehidupan hewan.

2.2 Asal usul kehidupan
- Teori Abiogenesis(Generatio Spontanea)
Teori ini mengatakan bahwa makhluk hidup berasal dari benda mati. Teori Abiogenesis dicetuskan pertama kali oleh Aristoteles (334-322 SM) yang merupakan tokoh ilmu pengetahuan dari Yunani kuno.
Aristoteles melakukan pengamatan ikan-ikan di sungai. Ia berpendapat bahwa ada sebagian ikan-ikan di sungai tersebut yang berasal dari lumpur.
Teori Abiogenesis ini didukung oleh seorang ilmuwan Inggris pada tahun 1700 yang bernama Nedham. Ia mencoba melakukan penelitian dengan menggunakan rebusan kaldu. Hasil rebusan kaldu kemudian dimasukkan ke dalam botol dan ditutup dengan gabus. Setelah beberapa hari ternyata air kaldu tersebut ditumbuhi bakteri. Akhirnya Nedham menyimpulkan bahwa bakteri berasal dari air kaldu.
Teori ini gugur karena pada abad ke-17, Antonie van Leeuwenhoek berhasil membuat mikroskop. Penemuan mikroskop inilah yang mengawali berbagai macam percobaan untuk menguji teori-teori abiogenesis.
Leeuwenhoek mencoba mengamati air rendaman jerami dengan menggunakan mikroskop temuannya. Ternyata terlihat bahwa di dalam setetes air rendaman jerami tersebut terdapat benda-benda aneh yang sangat renik.



- Teori Biogenesis
Teori Biogenesis adalah suatu teori yang mengemukakan bahwa asal kehidupan suatu makhluk hidup berasal dari makhluk hidup pula. Semboyan teori Biogenesis adalah “omne vivum ex ovo” (makhluk hidup berasal dari telur), “omne vivum ex vivo” (makhluk hidup berasal dari makhluk hidup yang telah ada). Teori biogenesis ini didukung oleh tokoh-tokoh biologi lain, seperti berikut :
a.) Percobaan Francisco Redi (1626-1698)
Fancesco Redi adalah seorang ilmuwan berkebangsaan Italia, ia merupakan orang pertama yang membantah teori Generatio Spontanea. Ia melakukan eksperimen untuk mendapat fakta yang benar.
Perangkat percobaan Francisco Redi. Ia menggunakan daging segar yang diletakkan di dalam 3 tabung. Perlakuan tabung I dibiarkan terbuka, tabung II ditutup rapat, tabung III ditutup kain kasa.







Setelah beberapa hari Francisco Redi mendapatkan hasil eksperimen. Ternyata tabung yang tertutup rapat tidak ada mikroba. Tabung yang tertutup kain kasa terdapat sedikit mikroba, tabung yang dibiarkan terbuka terdapat banyak mikroba. Dari hasil eksperimen ini Francisco Redi menyimpulkan bahwa mikroba yang merupakan belatung yang terdapat pada daging tersebut berasal dari telur-telur lalat yang ditinggalkan pada saat lalat tersebut mengerumuni daging yang membusuk.
b.) Percobaan Spallanzani
Spallanzani adalah seorang tokoh ilmuwan dari Italia. Ia melakukan kegiatan eksperimen pada tahun 1765, untuk menentang teori Nedham. Spallanzani mengadakan pembuktian dengan air kaldu yang ditempatkan di dalam tabung.

Hasil percobaannya sama dengan Francisco Redi yaitu makhluk hidup berasal dari sesuatu yang hidup. Spallanzani menjelaskan bahwa kegagalan percobaan Nedham karena Nedham tidak merebus tabung cukup lama sampai semua organisme terbunuh dan Nedham juga tidak menutup tabung dengan rapat sehingga masih ada organisme yang masuk dan tumbuh.
c.) Percobaan Louis Pasteur
Louis Pateur melakukan percobaan pada tahun 1864. Tujuan percobaan Pasteur adalah untuk menguji dan memperbaiki percobaan dari redi dan Spallanzani. Pasteur membuat tabung berleher angsa yang agak tertutup namun masih dapat berhubungan dengan udara.

Prinsip tabung ini adalah udara dapat masuk ke dalam tabung, tapi debu akan menempel pada lengkungan leher tabung. Percobaan yang dilakukan Pateur adalah merebus kaldu hingga mendidih kemudian kaldu tersebut didiamkan beberapa saat di dalam tabung leher angsa. Setelah beberapa hari, bakteri tidak tumbuh pada kaldu tersebut, tetapi beberapa hari kemudian air kaldu sudah ditumbuhi bakteri.

- Teori Cosmozoic
Arrhenius menyatakan bahwa kehidupan pertama dimulai dari spora-spora kehidupan yang bersarna-sama dengan partikel debu alam disebarkan dari satu tempat ke tempat lain, di bawah pengaruh sinar matahari. Tetapi teori ini tidak memperhitungkan adanya temperatur yang begitu dingin dan juga sangat panas dan sinar - sinar yang mematikan yang terdapat di angkasa luar, seperti sinar kosmis, sinar ultra violet dan sinar infra merah.

- Teori Evolusi Biokimia
Tokoh pencetus teori ini yaitu Alexander Oparin. Menurut Oparin bahwa pada mulanya atmosfer bumi purba terdiri atas metana, amonia, uap air dan gas hidrogen. Gas-gas tersebut mengalami perubahan karena adanya pemanasan. Gas-gas itu berubah menjadi molekul organik sederhana jenis substansi asam amino.
Selama berjuta-juta tahun, senyawa organik itu terakumulasidicekungan perairan membentuk premordial soup (campuran materi di lautan panas). Premordial soup lalu membentuk monomer. Monomer membentuk polimer. Polimer membentuk protobion (bentuk awal sel).
Pendapat Oparin didukung oleh Urey. Urey menyatakan bahwa atmosfer bumi purba terdiri atas metana, amonia, uap air dan gas hidrogen. Dengan adanya energi alam (halilintar dan sinar kosmis) campuran gas tersebut membentuk asam amino.
Stanley Miller melakukan percobaan untuk membuktikan kebenaran teori Urey.












Alat ini terdiri atas bagian yang berupa sebuah tabung tertutup yang dihubungkan dengan 2 ruangan. Ruangan atas berisi beberapa gas yang menggambarkan keadaan atmosfer bumi purba. Selanjutnya pada tempat ini diberikan percikan listrik yang menggambarkan halilintar. Kondensor berfungsi untuk mendinginkan gas, menyebabkan terbentuknya tetesan-tetesan air dan berakhir pada ruang pemanas kedua yang menggambarkan lautan. Beberapa molekul kompleks yang terbentuk di ruangan atmosfer, dilarutkan dalam tetesan-tetesan air ini dan dibawa ke ruangan lautan tempat sampel yang terbentuk diambil untuk dianalisis.

- Teori Evolusi Biologi
Teori ini merupakan lanjutan dari teori evolusi biokimia. Asam amino dari evolusi biokimia akan bergabung membentuk makromolekul. Teori ini dibuktikan oleh Sidney W. Fox, Larutan yang mengandung monomer-monomer organik diteteskan ke pasir, batu, atau tanah yang panas sehingga mengalami polimerasi. Hasil polimerasi dinamakan proteinoid. Apabila proteinoid dicampur dengan air dingin, terbentuklah mikrosfer/koaservant. Mikrosfer/koaservant ini mempunyai sifat hidup, mempunyai membran selektif permeable tetapi belum dikatakan hidup.
Menurut Oparin, koaservant ini mempunyai selaput sel primitif dari lipid dan protein. Oleh karena itu koaservant ini sebagai sel primitif yang disebut protosel. Protosel akan membentuk sel awal sebagai permulaan dari organisme uniseluler.
2.3 Perbedaan Makhluk Hidup dengan Benda Mati
Makhluk hidup dalam ilmu biologi disebut dengan biotik sedang benda mati disebut abiotik. Perbedaan biotik dan abiotik dapat dilihat dari beberapa aspek, yaitu :
a. Berkembangbiak
Semua makhluk hidup dapat berkembangbiak untuk mengembangkan keturunannya. Jika makhluk hidup tak mampu berkembangbiak maka suatu ketika akan punah. Sedangkan benda mati tidak dapat berkembang biak.
b. Bergerak
Semua makhluk hidup dapat bergerak. Benda mati tidak dapat bergerak. Adanya gerakan makhluk hidup karena mendapat rangsang dari dalam maupun dari luar.
c. Makanan
Semua makhluk hidup membutuhkan makanan untuk mendapatkan energi. Benda mati tidak membutuhkan makanan.
d. Bernafas
Semua makhluk hidup selalu bernafas. Bernafas ialah mengambil oksigen dari udara dan menggunakan di dalam tubuh. Sedangkan benda mati tidak bernafas.
e. Ekskresi
Makhluk hidup membutuhkan makanan sebagai sumber energi. Makanan yang dibutuhkan tidak semuanya terpakai. Bagian yang tidak terpakai kemudian dibuang atau dikeluarkan. Pada benda mati, ekskresi tidak terjadi.
f. Ukuran
Semua makhluk hidup bersifat dinamis artinya dapat tumbuh dan berkembang menjadi besar. Sedangkan pada benda mati ukuran dipengaruhi oleh oleh faktor dari luar.
Komponen Biotik terdiri dari produsen, pengurai, konsumen, detrivora, predator dan parasit.

- Produsen
Semua organisme berhijau daun (berklorofil) tergolong produser. Karena memiliki klorofil, produser mampu mengubah zat organik dengan pertolongan cahaya. Zat anorganik yang diperlukan adalah CO2 dan H2O, yang akan diubah menjadi zat organic, yaitu gula (C6H12O6) yang akan diubah menjadi amilum (pati). Karena mampu memproduksi zat organik, organisme berklorofil dikenal sebagai produser. Produser dapat menyediakan bahan makanan bagi makhluk hidup lainnya.
- Pengurai adalah mikroorganisme yang berperan menguraikan tubuh makhluk hidup lain yang mati atau sampah-sampah. Makhluk hidup yang tergolong pengurai adalah jamur dan bakteri. Sampah atau bangkai akan mengalami pembusukan terlebih dahulu dan akhirnya mengalami penguraian. Hasil penguraian dapat diserap oleh tumbuhan. Misalnya hasil penguraian dedaunan akan menjadi kompos yang kaya nutrient yang berguna bagi tumbuhan.
- Konsumen
Manusia,hewan dan tumbuhan yang tidak berklorofil (misalnya tali puteri) tidak mampu memproduksi zat organik dari zat-zat anorganik. Makhluk hidup yang tidak mampu menyusun zat organik sendiri disebut hidup secara heterotrof.
- Detrivora adalah organisme yang bertugas menguraikan sisa jasat mekhluk hidup menjadi partikel-partikel kecil. Peristiwa penguraian jasat makhluk hidup akan menghasilkan partikel-partikel sederhana yang disebut detritus.
- Predator dan parasit
Predator merupakan makhluk hidup yang berkedudukan sebagai konsumen yang memakan konsumen lain yang lebih lemah. Sedangkan parasit merupakan makhluk hidup yang tidak punya kemampuan membuat makanan sendiri. Parasit dibedakan menjadi 2 macam yaitu parasit fakultatif dan parasit obligat. Yang dimaksud parasit fakultatif yaitu golongan parasit yang masih mampu membuat makanannya sendiri. Parasit obligat yaitu golongan parasit yang sepenuhnya bergantung pada inangnya.
Komponen abiotik terdiri dari udara, air, tanah, topografi, cahaya.
- Udara
Suhu udara faktor ini dapat berupa suhui udara kelembaban dan angin.Kelembapan dapat diartikan sebagai kadar air yang terkandung di udara. Udara yang kelembabannya rendah dapat menyebabkan makhluk hidup di sekitarnya mengalami penguapan yang besar. Angin secara alami, udara oleh berbagai kondisi dapat bergerak. Udara yang bergerak itu disebut angin.
- Air
Merupakan sumber kehidupan bagi makhluk hidup. Setiap sel makhluk hidup mengandung protoplasma yang di dalamnya terdapat kandungan air yang cukup tinggi.
- Tanah
Tanah merupakan tempat berpijak makhluk hidup. Faktor lain pada tanah yang juga menjadi bagian dari lingkungan adalah derajat keasaman tanah (pH tanah) , tekstur, dan kandungan unsur hara.
- Topografi
Disebut juga keadaan muka bumi pada suatu daerah. Topografi sangat mempengaruhi distribusi atau penyebaran makhluk hidup.
- Cahaya
Cahaya matahari merupakan sumber energi utama bagi makhluk hidup.Tumbuhan menggunakan cahaya matahari dalam proses fotosintesis.
Biotik dan abiotik memiliki perbedaan yang sangat nyata namun keduanya tidak dapat dipisahkan. Apabila salah satu komponen dari keduanya ada yang hilang maka akan menyebabkan hilangnya komponen lain yang menyebabkan ketidak seimbangan dalam ekosistem.

2.4 Teori Evolusi
Semua makhluk hidup hidup berasal dari makhluk hidup sebelumnya yang dapat muncul dengan variasi baru sehingga menyebabkan terjadinya keanekaragaman makhluk hidup. Adanya variasi-variasi tersebut dapat menyebabkan spesies baru. Peristiwa ini dikenal dengan dengan istilah evolusi. Jadi Evolusi adalah proses kompleks pewarisan sifat organisme yang berubah dari generasi ke generasi dalam kurun waktu jutaan tahun.
Beberapa teori dari para ahli yang menjadi dasar dari teori evolusi, diantaranya sebagai berikut :
Teori Charles Darwin
- Pokok-pokok pikiran yang mendasari teori Darwin :
a. Tidak ada dua individu yang sama.
b. Setiap populasi cenderung untuk bertambah banyak karena mempunyai kemampuan utuk bereproduksi.
c. Untuk berkembang biak perlu adanya makanan dan ruangan yang cukup.
d. Kenyataan menunjukkan bahwa bertambahnya populasi tidak berjalan terus menerus tetapi kenaikan populasi dipengaruhi oleh faktor-faktor pembatas.
- Beberapa kenyataan yang berpijak pada teori Darwin:
a. Adanya variasi di dalam satu keturunan.
b. Adanya kecenderungan bertambah besarnya populasi.
c. Adanya perjuangan spesies untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya.
d. Adanya kenyataan bahwa individu yang berbeda akan melahirkan keturunan yang berbeda dan hanya individu yang mempunyai sifat yang sesuai dengan lingkungannya saja yang akan dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya.
TEORI POKOK TENTANG EVOLUSI DARI DARWIN:
a. Spesies yang hidup sekarang ini berasal dari spesies yang hidup di masa lampau.
b. Evolusi terjadi melalui seleksi alam.
Teori Lamarck
Menurut Lamarck spesies dapat berubah menjadi spesies baru tanpa pemisahan, garis keturunan yang tunggal diteruskan tidak terbatas, tanpa berakhir dengan kepunahan. Semua spesies modern sekarang ini diturunkan dari satu spesies nenek moyang. Spesies dapat berubah ketika mereka diturunkan dan mengalami perubahan susunan gen. Keanekaragaman sekarang ini dihasilkan dari satu nenek moyang melalui percabangan dan pemisahan spesies.
- Secara garis besar teori Lamarck :
a. Makhluk sederhana merupakan nenek moyang dari makhluk yang lebih sempurna.
b. Makhluk hidup akan selalu beradaptasi dengan lingkungannya dengan menggunakan organ tubuhnya.
c. Organ tubuh makhluk hidup yang sering digunakan akan berkembang terus, sedang organ yang tidak digunakan akan menghilang.
d. Perubahan organ tubuh dari suatu organisme akan diwariskan kepada keturunannya.

- PERSAMAAN TEORI DARWIN DAN LARMARCK :
Baik Darwin maupun Lamarck mengakui bahwa evolusi terjadi karena pengaruh lingkungan.
- PERBEDAAN TEORI DARWIN DAN LARMARCK :
Darwin à evolusi terjadi karena seleksi alam. Hanya organisme yang mampu beradaptasi dengan lingkungannya akan tetap hidup, sedangkan yang tidak mampu beradaptasi akan terseleksi.
Lamarck à makhluk hidup beradaptasi terhadap lingkungan dengan menggunakan organnya. Perubahan organ tubuh hasil penyesuaian diwariskan kepada keturunannya.










BAB III
PENUTUP


3.1 Kesimpulan
Bicara tentang kehidupan tidak lepas dari ilmu biologi. Semuanya terangkum dalam suatu sistem yang kompleks yang saling berkaitan antar komponenya. Dari awal mula terciptanya makhluk hidup sampai dikemukakannya teori evolusi. Semua itu memberikan gambaran pada kita betapa kompleksnya permasalahan yang ada di dalam kehidupan ini. Untuk itu sebagai bagian dari komponen yang ada dalam kehidupan, manusia perlu mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan manusia itu sendiri.
3.2 Saran
Sebagai makhluk yang beradab dan memilki akal pikiran, manusia perlu mengkaji hal-hal yang terkait dengan dirinya baik itu mengenai lingkungan atau konsep-konsep dasar yang masih belum terpecahkan. Dalam suatu konsep yang ada, secara harfiah manusia bertanggung jawab pada segala hal yang ada di alam semesta ini. Untuk itu diharapkan manusia dapat memahami apa makna kehidupan dan mampu menjalankan kewajibannya.







DAFTAR PUSTAKA


Ridley, Mark. 1991. Masalah-Masalah Evolusi. Jakarta: Universitas Indonesia
Supeni Tri,SL Tobondo Mintje, Talumewo Yan Piet. 1997. Biologi SMU Jilid 1B. Jakarta: Erlangga.
Stanfield William D, Colome Jaime S, Cano Raul J. 2003. Biologi Molekuler dan Sel. Jakarta: Erlangga.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1976. Makhluk Hidup. Jakarta: PN Balai Pustaka.
Wahyu, Iwan. 2006. Biologi SMA / MA Kelas X. Bogor: Regina.
Idel, Antoni, Halim, Abdul. Buku Pintar IPA – BIOLOGI untuk SMP. Surabaya: Gitamedia Press.
Windarsih, Gut, Arianti, Khori. 2008. Detik-Detik Ujian Nasional SMA/MA. Klaten: Intan Pariwara.
http://www.google.co.id/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar